
Benda-benda tersebut merupakan beberapa contoh karya seni rupa terapan.
Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa. Tiap-tiap suku bangsa
memiliki budaya dan adat istiadat yang beraneka ragam. Keanekaragaman
budaya tersebut salah satunya dapat dilihat pada karya seni rupa yang
dihasilkan.
Apa yang dimaksud karya seni rupa terapan?
Karya seni rupa terapan disebut juga karya seni rupa aplikatif, yaitu
karya seni rupa yang telah diterapkan atau diaplikasikan pada
bentuk-bentuk fungsional. Bentuk fungsional yaitu segala bentuk yang
dibuat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Contohnya
dapat berupa perhiasan, pakaian, perabot rumah tangga, perleng kapan
makan, perlengkapan pertunjukan, atau perlengkapan ibadah. Berikut ini
adalah jenis dan ciri-ciri karya seni rupa tiap-tiap daerah.
1. Karya seni ukir
Seni ukir terapan yang dapat kita lihat misalnya pada mebel, hiasan
bangunan, bingkai lukisan, dan bingkai cermin. Daerah-daerah yang
terkenal dengan karya seni ukirnya yaitu Toraja, Bali, dan Jepara.
Tiap daerah tersebut memiliki ciri atau keistimewaan sendiri-sendiri. Keistimewaan itu ter dapat dalam motif hias, bahan, maupun teknik pembuatannya. Hampir semua motif hias pada ukiran toraja berupa motif hias geometris yang tidak dapat kita temukan pada karya ukiran dari daerah lain. Lain halnya dengan ukiran bali. Ukiran bali kebanyakan bersifat natu-ralis. Ukiran bali kebanyakan berupa ukiran daun yang cembung dan gemuk, bentuk-bentuk mitologi kepala raksasa, gajah, dan naga.
Tiap daerah tersebut memiliki ciri atau keistimewaan sendiri-sendiri. Keistimewaan itu ter dapat dalam motif hias, bahan, maupun teknik pembuatannya. Hampir semua motif hias pada ukiran toraja berupa motif hias geometris yang tidak dapat kita temukan pada karya ukiran dari daerah lain. Lain halnya dengan ukiran bali. Ukiran bali kebanyakan bersifat natu-ralis. Ukiran bali kebanyakan berupa ukiran daun yang cembung dan gemuk, bentuk-bentuk mitologi kepala raksasa, gajah, dan naga.
Karya keramik dalam bentuk seni terapan banyakkita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Bentuk karya seni keramik terapan di antaranya berupa perlengkapan makan dan minum, guci, peralatan memasak, serta hiasan bangunan.
3. karya seni topeng
Selain berfungsi sebagai properti tari, topeng juga sering difungsikan sebagai hiasan dinding. Daerah yang terkenal akan kerajinan topeng yaitu Surakarta, Bali, dan Jawa Barat. Topeng bali didominasi oleh bentuk raksasa jahat dengan lidah panjang yang menjulur keluar. Topeng surakarta bercirikan rias wayang orang gaya Surakarta, yaitu ksatria yang digambarkan dengan wajah putih, mata sipit, dan bibir demesatau rapi. Topeng jawa barat mendekati penggambaran wayang golek sunda dengan ciri umum humoris atau jenaka.
4. Karya seni kerajinan perak
Kotagede di Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang terkenal dengan seni kerajinan perak. Adapun jenis-jenis kerajinan yang dihasilkan antara lain: aneka perhiasan, penahan tirai, penahan kawat nyamuk, dan miniatur becak.
5. Karya seni tekstil
Seni tekstil dalam bentuk seni terapan di antaranya berupa kain batik, sarung tenun, dan aneka sulaman. Karya seni tekstil tersebut diaplikasikan pada benda-benda pakai, misalnya pakaian, taplak meja, sarung bantal, dan tas.
Di Indonesia batik dibuat di berbagai daerah, terutama di Pulau Jawa. Jawa Tengah merupakan pusat kegiatan pembatikan. Dua kota di wilayah ini yang paling produktif menghasilkan batik adalah Surakarta dan Pekalongan.
Batik surakarta dan batik pekalongan memiliki keunikan tersendiri. Banyak ragam hias batik surakarta yang mengan dung simbol. Sebagai contoh ragam hias sawat atau lar menyimbolkan mahkota atau penguasa, ragam hias meru menyimbolkan gunung atau tanah, dan ragam hias naga melambangkan banyu atau air. Warna-warna batik surakarta monoton, dan didominasi oleh warna-warna gelap, misalnya hitam, cokelat, dan merah marun. Sebaliknya, batik pekalongan lebih variatif dalam warna dan ragam hiasnya pun naturalistik.
Setiap hasil karya rupa patut kita apresiasi. Apresiasi karya seni rupa berarti menilai atau menghargai karya seni tersebut. Ada banyak hal yang dapat dijadikan dasar penilaian, diantaranya: komposisi, warna, fungsi, dan nilai keindahan karya seni tersebut.
Sumber : Buku BSE SBK kelas 4
Benda-benda tersebut merupakan beberapa contoh karya seni rupa terapan.
Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa. Tiap-tiap suku bangsa
memiliki budaya dan adat istiadat yang beraneka ragam. Keanekaragaman
budaya tersebut salah satunya dapat dilihat pada karya seni rupa yang
dihasilkan.
Apa yang dimaksud karya seni rupa terapan?
Karya seni rupa terapan disebut juga karya seni rupa aplikatif, yaitu
karya seni rupa yang telah diterapkan atau diaplikasikan pada
bentuk-bentuk fungsional. Bentuk fungsional yaitu segala bentuk yang
dibuat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Contohnya
dapat berupa perhiasan, pakaian, perabot rumah tangga, perleng kapan
makan, perlengkapan pertunjukan, atau perlengkapan ibadah. Berikut ini
adalah jenis dan ciri-ciri karya seni rupa tiap-tiap daerah.
1. Karya seni ukir
Seni ukir terapan yang dapat kita lihat misalnya pada mebel, hiasan
bangunan, bingkai lukisan, dan bingkai cermin. Daerah-daerah yang
terkenal dengan karya seni ukirnya yaitu Toraja, Bali, dan Jepara.
Tiap daerah tersebut memiliki ciri atau keistimewaan sendiri-sendiri. Keistimewaan itu ter dapat dalam motif hias, bahan, maupun teknik pembuatannya. Hampir semua motif hias pada ukiran toraja berupa motif hias geometris yang tidak dapat kita temukan pada karya ukiran dari daerah lain. Lain halnya dengan ukiran bali. Ukiran bali kebanyakan bersifat natu-ralis. Ukiran bali kebanyakan berupa ukiran daun yang cembung dan gemuk, bentuk-bentuk mitologi kepala raksasa, gajah, dan naga.
Tiap daerah tersebut memiliki ciri atau keistimewaan sendiri-sendiri. Keistimewaan itu ter dapat dalam motif hias, bahan, maupun teknik pembuatannya. Hampir semua motif hias pada ukiran toraja berupa motif hias geometris yang tidak dapat kita temukan pada karya ukiran dari daerah lain. Lain halnya dengan ukiran bali. Ukiran bali kebanyakan bersifat natu-ralis. Ukiran bali kebanyakan berupa ukiran daun yang cembung dan gemuk, bentuk-bentuk mitologi kepala raksasa, gajah, dan naga.
Karya keramik dalam bentuk seni terapan banyakkita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Bentuk karya seni keramik terapan di antaranya berupa perlengkapan makan dan minum, guci, peralatan memasak, serta hiasan bangunan.
3. karya seni topeng
Selain berfungsi sebagai properti tari, topeng juga sering difungsikan sebagai hiasan dinding. Daerah yang terkenal akan kerajinan topeng yaitu Surakarta, Bali, dan Jawa Barat. Topeng bali didominasi oleh bentuk raksasa jahat dengan lidah panjang yang menjulur keluar. Topeng surakarta bercirikan rias wayang orang gaya Surakarta, yaitu ksatria yang digambarkan dengan wajah putih, mata sipit, dan bibir demesatau rapi. Topeng jawa barat mendekati penggambaran wayang golek sunda dengan ciri umum humoris atau jenaka.
4. Karya seni kerajinan perak
Kotagede di Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang terkenal dengan seni kerajinan perak. Adapun jenis-jenis kerajinan yang dihasilkan antara lain: aneka perhiasan, penahan tirai, penahan kawat nyamuk, dan miniatur becak.
5. Karya seni tekstil
Seni tekstil dalam bentuk seni terapan di antaranya berupa kain batik, sarung tenun, dan aneka sulaman. Karya seni tekstil tersebut diaplikasikan pada benda-benda pakai, misalnya pakaian, taplak meja, sarung bantal, dan tas.
Di Indonesia batik dibuat di berbagai daerah, terutama di Pulau Jawa. Jawa Tengah merupakan pusat kegiatan pembatikan. Dua kota di wilayah ini yang paling produktif menghasilkan batik adalah Surakarta dan Pekalongan.
Batik surakarta dan batik pekalongan memiliki keunikan tersendiri. Banyak ragam hias batik surakarta yang mengan dung simbol. Sebagai contoh ragam hias sawat atau lar menyimbolkan mahkota atau penguasa, ragam hias meru menyimbolkan gunung atau tanah, dan ragam hias naga melambangkan banyu atau air. Warna-warna batik surakarta monoton, dan didominasi oleh warna-warna gelap, misalnya hitam, cokelat, dan merah marun. Sebaliknya, batik pekalongan lebih variatif dalam warna dan ragam hiasnya pun naturalistik.
Setiap hasil karya rupa patut kita apresiasi. Apresiasi karya seni rupa berarti menilai atau menghargai karya seni tersebut. Ada banyak hal yang dapat dijadikan dasar penilaian, diantaranya: komposisi, warna, fungsi, dan nilai keindahan karya seni tersebut
Sumber : Buku BSE SBK kelas 4 SD
Benda-benda tersebut merupakan beberapa contoh karya seni rupa terapan.
Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa. Tiap-tiap suku bangsa
memiliki budaya dan adat istiadat yang beraneka ragam. Keanekaragaman
budaya tersebut salah satunya dapat dilihat pada karya seni rupa yang
dihasilkan.
Apa yang dimaksud karya seni rupa terapan?
Karya seni rupa terapan disebut juga karya seni rupa aplikatif, yaitu
karya seni rupa yang telah diterapkan atau diaplikasikan pada
bentuk-bentuk fungsional. Bentuk fungsional yaitu segala bentuk yang
dibuat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Contohnya
dapat berupa perhiasan, pakaian, perabot rumah tangga, perleng kapan
makan, perlengkapan pertunjukan, atau perlengkapan ibadah. Berikut ini
adalah jenis dan ciri-ciri karya seni rupa tiap-tiap daerah.
1. Karya seni ukir
Seni ukir terapan yang dapat kita lihat misalnya pada mebel, hiasan
bangunan, bingkai lukisan, dan bingkai cermin. Daerah-daerah yang
terkenal dengan karya seni ukirnya yaitu Toraja, Bali, dan Jepara.
Tiap daerah tersebut memiliki ciri atau keistimewaan sendiri-sendiri. Keistimewaan itu ter dapat dalam motif hias, bahan, maupun teknik pembuatannya. Hampir semua motif hias pada ukiran toraja berupa motif hias geometris yang tidak dapat kita temukan pada karya ukiran dari daerah lain. Lain halnya dengan ukiran bali. Ukiran bali kebanyakan bersifat natu-ralis. Ukiran bali kebanyakan berupa ukiran daun yang cembung dan gemuk, bentuk-bentuk mitologi kepala raksasa, gajah, dan naga.
Tiap daerah tersebut memiliki ciri atau keistimewaan sendiri-sendiri. Keistimewaan itu ter dapat dalam motif hias, bahan, maupun teknik pembuatannya. Hampir semua motif hias pada ukiran toraja berupa motif hias geometris yang tidak dapat kita temukan pada karya ukiran dari daerah lain. Lain halnya dengan ukiran bali. Ukiran bali kebanyakan bersifat natu-ralis. Ukiran bali kebanyakan berupa ukiran daun yang cembung dan gemuk, bentuk-bentuk mitologi kepala raksasa, gajah, dan naga.
Karya keramik dalam bentuk seni terapan banyakkita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Bentuk karya seni keramik terapan di antaranya berupa perlengkapan makan dan minum, guci, peralatan memasak, serta hiasan bangunan.
3. karya seni topeng
Selain berfungsi sebagai properti tari, topeng juga sering difungsikan sebagai hiasan dinding. Daerah yang terkenal akan kerajinan topeng yaitu Surakarta, Bali, dan Jawa Barat. Topeng bali didominasi oleh bentuk raksasa jahat dengan lidah panjang yang menjulur keluar. Topeng surakarta bercirikan rias wayang orang gaya Surakarta, yaitu ksatria yang digambarkan dengan wajah putih, mata sipit, dan bibir demesatau rapi. Topeng jawa barat mendekati penggambaran wayang golek sunda dengan ciri umum humoris atau jenaka.
4. Karya seni kerajinan perak
Kotagede di Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang terkenal dengan seni kerajinan perak. Adapun jenis-jenis kerajinan yang dihasilkan antara lain: aneka perhiasan, penahan tirai, penahan kawat nyamuk, dan miniatur becak.
5. Karya seni tekstil
Seni tekstil dalam bentuk seni terapan di antaranya berupa kain batik, sarung tenun, dan aneka sulaman. Karya seni tekstil tersebut diaplikasikan pada benda-benda pakai, misalnya pakaian, taplak meja, sarung bantal, dan tas.
Di Indonesia batik dibuat di berbagai daerah, terutama di Pulau Jawa. Jawa Tengah merupakan pusat kegiatan pembatikan. Dua kota di wilayah ini yang paling produktif menghasilkan batik adalah Surakarta dan Pekalongan.
Batik surakarta dan batik pekalongan memiliki keunikan tersendiri. Banyak ragam hias batik surakarta yang mengan dung simbol. Sebagai contoh ragam hias sawat atau lar menyimbolkan mahkota atau penguasa, ragam hias meru menyimbolkan gunung atau tanah, dan ragam hias naga melambangkan banyu atau air. Warna-warna batik surakarta monoton, dan didominasi oleh warna-warna gelap, misalnya hitam, cokelat, dan merah marun. Sebaliknya, batik pekalongan lebih variatif dalam warna dan ragam hiasnya pun naturalistik.
Setiap hasil karya rupa patut kita apresiasi. Apresiasi karya seni rupa berarti menilai atau menghargai karya seni tersebut. Ada banyak hal yang dapat dijadikan dasar penilaian, diantaranya: komposisi, warna, fungsi, dan nilai keindahan karya seni tersebut
Sumber : https://materipelajaransdn.blogspot.com/2013/12/mengenal-seni-rupa-terapan.html
Buku BSE SBK kelas 4 SD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar