Seni rupa 2 dimensi merupakan karya seni rupa memiliki batas dua sisi,
yaitu sisi panjang dan lebar. Seni rupa 2 dimensi tidak punya ruang
karena tidak mempunyai ketebalan/ketinggian. Karya seni rupa 2 dimensi
dalam kehidupan sehari-hari contohnya hiasan pada dekorasi dinding.
Contoh Seni Rupa 2 Dimensi
Contoh seni rupa 2 dimensi sangat banyak, diantara sebagai berikut:
Lukisan

Lukisan merupakan karya seni rupa 2 dimensi pada sebuah permukaan
seperti kanvas, kertas atau dinding. Proses pembuatannya dengan cara
memulaskan cat dengan kuas lukis, pisau palet atau peralatan lain pada
permukaan media tersebut.
Seni Grafis

Kaligrafi
Kaligrafi merupakan suatu seni artistik tulisan tangan bahasa arab.
Pembuatan kaligrafi merupakan bentuk utama ekspresi seni dalam konteks
keagamaan dan berbagai budaya Islam.
Teknik–teknik dalam Seni Rupa 2 Dimensi
Teknik dalam seni rupa 2 dimensi ada empat, yaitu:
Teknik Plakat
Teknik plakat yaitu melukis dengan menggunakan cat minyak, cat poster,
atau cat akrelik, dengan goresan yang tebal, agar hasil warnanya pekat
dan padat.
Teknik Transparan
Teknik transparan yaitu teknik melukis atau menggambar dengan
menggunakan cat air. Sapuan warnanya harus tipis agar hasilnya tampak
transparan.
Teknik Kolase
Teknik kolase akan menghasilkan lukisan yang realis atau abstrak dari potongan kertas yang ditempelkan.
Teknik 3M (melipat, menggunting, dan merekat)
Teknik 3M merupakan proses manipulasi lembaran kertas menjadi suatu bentuk tiga dimensi.
Unsur–unsur Seni Rupa 2 Dimensi
Ada delapan unsur dalam karya seni rupa 2 dimensi, yaitu:
Titik
Semua wujud awalnya dihasilkan dari sebuah titik. Dengan kata lain,
titik merupakan unsur terkecil dasar seni rupa. Titik juga sering jadi
pusat perhatian, apabila berkumpul atau berbeda warna. Titik yang
membesar disebut bintik.
Garis
Garis merupakan sebuah goresan atau pembatas dari suatu benda, bidang,
ruang, warna, texture, dan lain-lain. Garis mempunyai dimensi yaitu
memanjang dan mempunyai arah tertentu. Beberapa sifat dari garisyaitu
panjang, pendek, tipis, horizontal, vertikal, melengkung, berombak,
vertikal, tebal, vertikal, miring, lurus, patah-patah, dan masih banyak
lagi. Garis dapat memberikan kesan seperti ide, gerak, simbol, kode-kode
tertentu, dan sebagainya. Garis biasa dimanfaatkan dalam desain untuk
menampilkan kesan tertentu, seperti untuk menciptakan kesan kuat kekar,
simpel, megah ataupun lainnya.
Bidang
Dalam seni rupa 2 dimensi, bidang merupakan unsur seni rupa yang
terbentuk dari beberapa garis yang terhubung satu sama lain. Bidang
mempunyai dimensi panjang dan lebar. Sehingga kumpulan dari bidang yang
saling berhubungan dapat membentuk bangun atau bentuk yang memiliki isi
atau volume. Berdasarkan bentuknya, bidang terdiri dari beberapa macam,
yakni; bidang geometris, bidang biomorfis atau organis, bidang bersudut,
dan bidang tak beraturan. Selain karena kedua ujung garis yang bertemu,
bidang juga dapat terjadi karena sapuan warna. Bidang dibatasi kontur,
menyatakan permukaan, dan memiliki ukuran. Bidang dasar dalam seni rupa,
yaitu bidang segitiga, segiempat, lingkaran, oval, trapesium, dan segi
banyak lainnya.
Bentuk
Menurut bahasa,bentuk bisa berarti bentuk plastis (form) atau bangun
(shape). Bentuk plastis merupakan bentuk benda yang dapat terlihat dan
terasa karena adanya unsur nilai (value) dari benda tersebut, misal
bufet. Bufet yang ditempatkan dalam sebuah ruangan tidak hanya sekedar
kotak persegi empat, tetapi mempunyai nilai dan peran yang lainnya.
Sedangkan bangun (shape) yaitu bentuk benda yang hanya polos, sama
seperti yang terlihat mata, sekedar untuk menunjukkan sifatnya yang
persegi, bulat, ornamental, tak teratur dan sebagainya.
Tekstur
Tekstur yaitu sebuah sifat permukaan benda. Sifat permukaan sebuah benda
dapat berkesan kasar, halus, kusam, licin, mengkilap, berpori dan
sebagainya. Kesan-kesan tersebut dapat kita rasakan dengan penglihatan
dan sentuhan atau rabaan. Tekstur terbagi menjadi dua jenis, yaitu
tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata yaitu sifat permukaan yang
memiliki kesan sebenarnya dirasakan dengan penglihatan mata ataupun
rabaan. Sedangkan tekstur semu (maya) yaitu sifat permukaan benda jika
dirasakan dengan penglihatan dan rabaan dapat memiliki kesan yang
berbeda.
Warna
Ada dua pendekatan untuk mempelajari teori warna, salah satunya dengan
teori warna berdasarkan pigmen warna atau Goethe, yakni butiran halus
warna. Beberapa istilah dalam teori warna pigmen diantaranya;
- Warna Primer, yakni warna dasar (warna pokok) yang tidak bisa didapatkan dari campuran warna lain. Warna primer ada 3, yaitu merah, kuning, dan biru.
- Warna Sekunder, yaitu warna yang dihasilakn dari campuran dua warna primer, misal warna ungu, oranye (jingga), dan hijau.
- Warna Tersier, yakni warna hasil percampuran kedua warna sekunder.
- Warna analogus, yaitu rentetan warna yang berdampingan letaknya dalam sebuah lingkaran warna, contohnya rentetan dari warna ungu menuju warna merah.
- Warna komplementer, yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam lingkaran warna, misalnya, kuning dengan ungu, merah dengan hijau, dan lain-lain.
Gelap Terang
Gelap terang di dalam karya seni rupa 2 dimensi memiliki beberapa
fungsi, antara lain: menunjukkan kesan ruang atau kedalaman,
menggambarkan kesan tiga dimensi pada sebuah benda, dan memberi
perbedaan kontras. Dalam karya seni rupa 2 dimensi, gelap terang dapat
terjadi karena intensitas warna, atau karena percampuran warna hitam dan
putih.
Ruang (Kedalaman)
Dalam karya 3 dimensi, ruang dapat dirasakan secara langsung oleh
pengamat, contohnya ruangan dalam rumah. Namun dalam karya 2 dimensi,
ruang sangat tergantung pada luas bidang gambar. Unsur ruang pada karya 2
dimensi sifatnya semu atau maya. Karena unsur ruang tersebut diciptakan
melalui kesan penggambaran yang datar, pipih, menjorok, jauh dekat
cembung, dan sebagainya.
Sumber : http://nitauptt.blogspot.com/2017/10/seni-kelas-2-seni-2-dimensi.html
Sumber : http://nitauptt.blogspot.com/2017/10/seni-kelas-2-seni-2-dimensi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar